Fadhilah Menuntut Ilmu Agama

Baca Juga

keutamaan ilmu

Sedari kecil, kita sudah dibiasakan untuk menuntut ilmu. Bahkan tak jarang ada yang sempat mencicipi manisnya menimba ilmu di pesantren. Pesantren memang tempat yang pas untuk menimba ilmu agama. Disamping kita mempunyai teman yang seperjuangan, di pesantren juga diajarkan penanaman akhlak mulia untuk bekal hidul di masa depan.

Ilmu mempunyai kedudukan yang tertinggi dalam kehidupan manusia. Karena, hanya ilmu yang dapat membedakan antara manusia dengan binatang. Semakin tinggi derajat ilmu seseorang, semakin tinggi pula derajatnya di sisi Allah swt.

Mengapa demikian ?

Karena ia akan semakin takut terhadap keagungan Allah, dan juga akan senantiasa tambah iman dan taqwanya kepada Allah swt.

Allah berfirman:
إِنَّمَا يَخْشَ اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءِ
Artinya : "Sesungguhnya yang takut kepada Allah swt diantara hamba-hamba-Nya, hanyalah para ulama" (QS. Fathir: 28)

Para ulama dalam melakukan suatu amalan tentulah ia berpedoman kepada alquran dan sunnah nabi. Karena mereka tahu itu adalah penuntun jalan sejati.

Mereka tak mau, hidup dalam kesesatan. Hingga kelak akhirnya hanya menimbulkan penyesalan.

Masyarakat arab dahulu sebelum islam datang, mereka digolongkan dengan masyarakat jahiliyah. 

Jahiliyah tak lain artinya bodoh. Berarti masyarakat arab sebelum islam lahir di golongkan dengan masyarakat bodoh. Setiap hari mereka hanya berperang demi nama baik suku serta daerah wilayah kekuasaan. Bahkan, sempat pula para wanita tidak dianggap atau diremehkan kedudukanya hanya karena mereka tidak mempunyai kekuatan untuk berperang.

Hingga pada akhirnya Rasulullah saw datang untuk memberi mereka petunjuk. Memberi mereka ilmu untuk menjadi pedoman dalam kehidupan.

Rasulullah saw bersabda:
مَوْتُ العَالِمِ مَوْتُ العَالَمِ
Artinya: "Kematian orang 'Alim, berarti kematian bagi alam" (Kitab Durah An-Nasihin)

اَلْعُلَمأُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَأُ
Artinya: "Ulama' ialah pewaris para nabi" (H.R Ibnu Majjah, Ibnu Hibban)

Ulama itu merupakan pewaris para nabi, karena hanya dengan mereka kita bisa mendapatkan ilmu, hanya dengan mereka kita bisa menimba ilmu.

Bila tidak ada ulama' kita hakikatnya sama dengan masyarakat arab dahulu, yaitu masyarakat jahiliah , masyarakat bodoh.

Maka muncullah sabda nabi, yang diatas. Kematian ulama adalam kematian bagi alam.

Hal ini selaras dengan hadits:
قِوَامُ الدُّنْيَا بِأَرْبَعَةِ أَشْيَأَ أوَّلُهَا بِعِلْمِ الْعُلَمَإِ وَالثَّانِى بِعَدْلِ الْأُمَرَاءِ وَالثَّالِثُ بِسَخَاوَةِ الْأَغْنِيَاءِ وَالثَّالِثُ بِدَعْوَةِ
الفُقَرَاءِ
Artinya : Tegaknya dunia itu berdasarkan empat perkara,

  • Ilmu para ulama
Nabi dan rasul mewariskan ilmunya kepada para sahabat. Sahabat mewariskan ilmunya kepada tabi'in. Tabi'in mewariskan ilmunya kepada tabi' tabi'in, barulah tabi' tabi'in mewariskan ilmunya kepada ulama.

Itulah sanad ilmu yang turun temurun, yang bisa menyeimbangkan keberlangsungan hidup manusia. Apabila hidup tidak berlandaskan ilmu maka segala sesuatu yang di amalkan hanya akan menimbulkan kekacauan. Karena tidak ada pedoman, tidak ada pegangan.

وَكُلُّ مَنْ بِغَيْرِ عِلْمِ يَعْمَلُ    أَعْمَلُهُ مَرْدُوْدَةٌ لَاتُقْبَلُ
وَعَالِمٌ بِعِلْمِهِ لَمْ يَعْمَلَنْ    مُعَذَّبٌ مِنْ قَبْلِ عُبَّادِ الْوَثَنْ
Artinya:
"Semua orang yang beramal (mengerjakan sesuatu) tanpa menggunakan ilmu, maka amal-amalanya tertolak dan tidak diterima.  Dan juga, bila ada orang alim tidak mengamalkan ilmunya, maka akan disiksa sebelum penyembah berhala"
  • Pemimpin yang adil
Kembali pada kisah masyarakat arab sebelum islam, sebelum nabi lahir. Masyarakat arab adat istiadatnya ialah berperang antar suku. Ini berlangsung selama puluhan tahun. 

Hak seperti ini terjadi karena tidak adanya pemimpin yang menjadi pedoman. Sang pemimpin hanya memikirkan kekuasaan atau wilayahnya.

Maka, hingga rasulullah datang, memberikan ilmu hingga pada akhirnya seluruh jazirah tunduk kepada rasul dan juga bisa hidup damai.
  • Kedermawanan orang kaya
Ulama juga disini berperan aktif lagi. Ulama bertugas menyebarkan ilmunya, salah satunya juga dengan ilmu sedekah.

Bila semakin banyak orang yang bersedekah, maka sudah pasti kelangsungan hidup masyarakat sekitar akan berlangsung aman, tentram dan damai.

Akan tetapi beda halnya bila masyarakat sekitar acuh tak acuh kepada satu sama lain, yang kaya tidak peduli dengan yang miskin, maka sudah dapat dipastikan akan timbul iri, dengki , bahkan hasud yang menyebabkan timbulnya pertikaian dan hilangnya keharmonisan hidup.
  • Doa fakir miskin
Doa orang yang diijabah ialah salah satunya doa orang yang terdzalimi. Bial disekitar kita ada orang miskin sedangkan kita yang hidupnya berkecukupan mau membantunya, lalu sang miskin mau mendoakan kita, maka itulah doa yang terijabah. Doa yang maqbul.

Jangan sepelekan doa , karena Allah itu maha memberi. Bila kita mau terus berdoa kepada-Nya maka kita akan diberi olwh dzat yang maha kaya.

Bantulah orang miskin. Jangan sampai mereka murka hingga ia mendoakan kita yang kaya. Hingga kekayaan kita bisa menjadi kekayaan yang tak diridloi Allah swt.

Kesimpulannya:
Mari jangan sia-siakan waktu kita untuk hal yang tak berarti. Dan teruskan jalan kita untuk senantiasa mencari ilmu dan mencari pedoman hidup yang lurus yang diridloi oleh Allah swt.

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَطْلُبُ فِيْهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيْقًا إلَى الْجَنَّةِ
Artinya :
"Barangsiapa berjalan dengan tujuan mencari ilmu agama, maka Allah swt akan memberinya petunjuk jalan ke surga (H.R Muslim)

Baca juga: Fadzilah istighfar
loading...

Related Posts:

0 Response to "Fadhilah Menuntut Ilmu Agama"

Post a Comment