Baca Juga
Dalam hadits shahih Bukhari, Ibnu Hajar r.a. mengemukakan beberapa alasan tentang keberkahan sahur, diantaranya :
- Dengan bersahur, berarti telah menjalankan sunnah Rasulullah saw.
- Dengan bersahur, kita membedakan diri kita dengan ahli kitab (Yahudi).
- Sahur menambah kekuatan ibadah
- Sahur meningkatkan kelapangan hati dalam beribadah.
- Sahur membantu menghilangkan kemarahan dan tabiat buruk yang biasa timbul karena lapar.
- Waktu sahur adalah waktu yang baik untuk membantu tetangga yang fakir miskin.
- Saat sahur adalah saat-saat doa kita dikabulkan.
- Pada waktu sahur, seseorang berkesempatan mengingat Allah , berdzikir dan mengangkat tanganya kehadirat Allah swt untuk berdoa.
Maka dari itu, gunakan waktu sahur sebaik mungkin seperti contoh dalam artikel sebelumnya keutamaan ramadhan dan kisah Zulkarnain .
Lalu Rasulullah saw juga berpesan tentang adab bulan ramadhan.
Pertama : bulan ramadhan adalah bulan kesabaran, oleh sebab itu walalupun mengalami kesulitan berpuasa, hadapilah dengan riang dan sabar. Jangan berkeluh kesah seperti perilaku orang-orang ketika puasa di musim panas. Demikian juga, ketika tertinggal sahur, tetaplah berpuasa setelah subuh. Dan jika merasa letih saat tarawih, bersabarlah dengan penuh kegembiraan, jangan menganggapnya sebagai suatu musibah. Karena, hal itu dapat menghilangkan pahalanya. Jika untuk mendapatkan keduniaan saja kita sanggup bersabar, dengan menahan lapar dan haus, mengapa kita tidak sanggup menahan hal ini untuk mendapat ridha allah swt.
Maka dari itu, ada hadist lain tentang orang yang berpuasa namun hanya sia-sia saja. Hadist ini diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.
قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ ص : رُبَّ صَاءِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْعُ وَرُبَّ قَاءِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهْرُ
Artinya : Rasulullah saw bersabda : "Banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apapun dari puasanya kecuali lapar. Banyak orang yang bangun malam, tetapi tidak mendapatkan apapun dari bangunya kecuali sahur " (Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Nasa'i)
Dari hadits diatas dapat diperoleh beberapa penafsiran dari ulama' , (1) Hadits ini memyatakan tentang orang-orang yang berpuasa pada siang hari, lalu berbuka dengan makanan haram. Semua pahalanya hilang karena dosa besar (2) hadits diatas menyatakan tentang orang yang berpuasa tapi ia tidak meninggalkan ghibah dan maksiat lainya. Semua pahala puasa hilang.
Namum dalam riwayat lain disebutkan , bahwa pahala orang yang berpuasa akan hilang jika ia melakukan beberapa hal berikut :
- Berkata dusta. Atau bisa disebut dengan berbohong. Penyakit ini sangat sulit dihilangkan. Karena memang biasanya sudah mendarah daging dan kuta terbiasa melakukanya. Namun sebisa mungkin cobalah untuk dihilangkan
- Ghibah. Ghibah ialah mengatakan tentang sesuatu hal yang ada pada diri orang lain. Baik dia ridza atau tidak. Baik itu benar atau tidak. Jika benar tetap dosa. Jika salah berarti fitnah.
- Adu domba. Adu domba ialah berkata dengan tujuan agar orang lain bermusuhan. Misal ditempat A ia menjelekkan si B. Dan di tempat B ia menjelekkan si A.
- Sumpah palsu. Hal ini biasanya dilakukan oleh pedagang. Dengan dalih mereka belum mendapatkan untung. Contohnya, "wah Demi Allah, harga 5000 itu belum cukup buat kulakan lagi, malah rugi pak" padahal harga kulakannya cuma 5000.
Beberapa perkara tersebut ketika berpuasa sebisa mungkin atau harus ditinggalkan. Agar kita bisa mendapatkan pahala dan kemenangam sejati di hari raya nantinya.
Semoga bermanfaat.
loading...
Semoga Puasa kita tidak menjadi hal yang sia-sia yaa.. Aamiin
ReplyDelete